Wednesday, March 25, 2020

Nulis Aksara Murda

Aksara Jawa merupakan bentuk tulisan menggunakan huruf Jawa. Buku-buku peninggalan Jawa kuno yang menggunakan aksara Jawa masih dipelajari dikalangan pelajar maupun komunitas yang ingin mengetahui sejarah pada jaman dulu. Di Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) aksara Jawa masuk dalam kurikulum pendidikan dasar mata pelajaran Bahasa Jawa. Pemerintah daerah tersebut melalui Peraturan Gubernur atau Pergub menjadikan mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib (mulok wajib) di tingkat SD, SMP dan SMA/ sederajat. Di Surakarta (wilayah Solo) aksara Jawa bisa ditemukan pada papan nama jalan, nama instansi pemerintah, nama fasilitas umum, transportasi umum bahkan tempat belanja seperti pasar, supermarket, dan cafe.
Aksara Murda mempunyai makna murda = sirah dalam bahasa Belanda disebut hoft, bahasa Inggris disebut capital. Sejatinya aksara murda itu tidak ada, yang ada adalah aksara mahaprana, yaitu huruf yang harus diucapkan dengan nafas banyak. Adapun jenis aksara murda yaitu : Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba beserta pasanyannya.
Dahulu kala aksara murda hanya digunakan untuk menuliskan nama seseorang yang dihormati. Seiring perkembangan kajian-kajian penulisan dengan menggunakan aksara Jawa melalui kongres, tata cara penulisan aksara Murda juga mengalami perkembangan. Jika sebelumnya aksara murda hanya digunakan untuk menuliskan nama seseorang yang dihormati sekarang aksara murda dipakai dalam menuliskan nama tempat.
Kaidah penulisan aksara murda yang dipelajari di tingkat sekolah adalah sebagai berikut :
  1. Setiap kata cukup satu yang diberi aksara murda
  2. Apabila huruf pertama tidak ada murda maka huruf kedua, jika huruf kedua tidak ada maka huruf ketiga dan seterusnya.
  3. Aksara murda bisa menjadi pasangan.
Contoh penulisan aksara murda dalam kalimat :
1.      
Jadi kenapa aksara murda ini perlu dipelajari supaya tidak ada kebingungan ketika menemukan aksara (huruf) diluar aksara Jawa (legena). Sebagai bangsa yang besar, bangsa yang kaya kebudayaan termasuk di dalamnya aksara Jawa sudah semestinya kita sebagai generasi penerus untuk melestarikannya.

6 comments: